Aku
punya pilihan terbaik disaat aku memang butuh yang terbaik, kisahku selama
pacaran selalu gagal, dan mejomblo menahun, kamu tahu? Burung gagak berwarna
hitam atau warna–warni kepirangan? Sebenernya burung itu gak ada hubungannya
dengan percintaanku, pertengahan tahun 2014, waktu itu aku sedang semester 6 di perkuliahan, aku sempat
galau di depan teras Masjid kampus dan memandang ke atas awan, kemudian berdoa, “Ya Allah, pertemukan hamba-Mu dengan
sesosok wanita pintar, cerdas, yang otaknya montok, cantik, baik hati, dan yang
pasti dia setia dan se-iman, untuk menemani hari-hariku dan menyayangiku apa
adanya.” Amin..
Kenapa
aku gak galau karena kuliah yak? sudah semester 6 padahal. Kan sudah semakin mendekati
skripsi bukannya? ini malah galauin hal Asmara.. hehe ada-ada saja~ mhuehehe~
Dikala
sore itu di kampus, aku menemukan sesosok wanita di mana wanita itu sedang
menuhankan kesedihannya, bermain dengan kegalauannya, dan bermata panda
kemerahan.
“Kasian sekali dia, bidari surga sepertinya tak pantas mempunyai kegiatan seperti itu.” Celoteh hati kecilku yang sedang berkicau-kicau. Aku pun memperhatikannya, melihat keluh kesahnya dan tak pantas dirinya untuk bermuram durja seperti itu. "Ya Allah, apakah aku boleh dekat dengannya dan bisa menghapus kesedihannya?"
Dia
adalah temanku, namun bukan teman akrab, bahkan teman hanya sekedar say hallo saja
di Kampus, kamu yang dulu suka menyapaku ketika aku hanya mengenalmu sebagai
wanita baik, aku tidak mengenal namamu, alamat rumahmu, bahkan nenek kakekmu
pun aku tidak kenal, tapi entah dari sekian banyak temen-temen kelasmu, kamu
yang menyapaku penuh arti, dari situlah aku mengenal baik kamu sebagai seorang
perempuan yang menurut aku SKSD terhadapku. Hehe..
Dia wanita yang aku lihat kesehariannya sangat ceria, sangat bahagia, dan berbeda energinya dengan teman-teman sekitar, energi positifnya selalu terpancar untuk orang-orang sekitar yang dekat dengannya, kedekatan aku pun dengannya berlanjut melalui Twitter, Entahlah, seiring waktu berjalan, kita didekatkan, kamu folow Twiter aku, dan aku pun follow back Twitter kamu. Mengapa dan entah bagaimana kita tiba-bisa deket melalui Twitter, sifat kamu yang suka SKSD kini berlanjut di tab mentionku, aku yang suka ngetuit gak jelas, aku yang suka ribet sendiri di Twitter, aku yang suka ngetuit pusing sendiri di Twitter tiba-tiba dimention kamu, dari situlah kedekatan kita berlangsung. Kekuatan Allah akan renunganku yang menghayal membantu kamu bangkit dan menghapus kesedihan kamu, tak secara sadar dikabulkan. Sebagaimana pun kamu SKSD ke aku, aku sangat hormat kepada kamu, karena telah mau mengenal aku lebih dalam, aku adalah seorang cowok yang jauh dari kata romantis, tapi sedikit humoris, kadang garing, kadang suka ngeselin tapi seringnya dikangenin.
Kita mulai mengenal, dari mention-mentionan Twitter yang pembahasannya gak jelas, beralih ke obrolan BBM yang
Mungkin aku tidak kecantol pada pandangan pertama, seperti halnya banyak orang bilang seperti itu, tapi aku kecantol dengan kamu karena “kagum pada pandangan pertama!”. Subhannallah..
Cinta
semakin kuat berlanjut pada pertemuan, pertemuan dimana aku dan kamu
merencanakan itu semua, ouh indah sekali ini.. awal aku ngajak pertemuan yaitu
ke Mall, minta temenin ke Toko Buku, karena mau minta temenin nonton gak ada
Film yang seru. Aku pun menjemput ke rumahnya, oh iya kenapa aku bisa tau
rumahnya? Karena pernah sempet nganterin dia pulang dikala itu, ketika dia
sedang tidak membawa motor. Heheh..
aku
menjemputnya, namun aku tidak pamit dengan ke-2 orang tuanya, dikarenakan masih
malu-malu kucing. aku belum siap menemui ke-2 orang
tuanya. Setelah pulang dari toko buku dan makan malam, aku mengantarnya pulang
dan disitulah aku beranikan diri untuk pamit dengan ke dua orang tuanya
sekalian meperkenalkan diri.
Seiring
waktu berjalan kitapun semakin dekat, akupun tak sabar ingin mengeluarkan
senjata untuk menembakmu, pelurunya menggunakan butiran-butiran cinta.
Hari-hari
kian berlanjut, aku menjalankan aktifitas kampus dengan penuh gairah,
semangatku berkobar, aku semakin rajin, aku datang selalu ontime, walaupun ke
kampus datang telat aku tidak takut akan dosen yang bisa saja menguhumku,
melihat pohon-pohon sekitar kampus yang daun-daunnya jatuh ketiup angin semua
aku anggap dedaunan itu sedang menari-nari bersama angin, syalalala.. apakah
ini yang dinamakan jatuh cinta, hati selalu berdebar-debar rasanya. dan menjalankan
semua aktifitas tak pernah mengeluh, apapun dengan aktifitas kampus, aktifitas
di rumah dan aktifitas lain-lain. alasannya karena ada keberadaan kamu.
Kedekatan
kita semakin kuat, pukul 18:40 tepatnya pada tanggal 16 Oktober 2014 setelah
aku sholat maghrib di masjid dekat rumahnya, aku berdoa agar semuanya di beri
kemudahan, dan kelancaran, amunisi yang
berisi butiran-butiran cinta pun aku tembakan ke kamu, dengan keadaan tubuh
hati jantung bergetar semuanya menunggu jawaban sakral itu, dan ternyata kamu
meresponnya. Walaupun agak sedikit mikir
jawabnya, hehe gpp.. gpp.. dan kamu katakan “Iya Mau” Ouh senang sekali rasanya
ya Allah.. doaku dikabulin. Terimakasih ya Allah, dalam hatiku bahagia banget,
jantung yang rasanya mau copot menunggu jawaban itu kini jantungku semakin
sehat dan bergelantungan sangat kuat di hati kamu.
Semakin berjalannya waktu kedekatan kami makin
melekat, seperti lem Korea yang menempel pada jari telunjuk dan jempol, susah untuk dilepaasnya. namun
ada saja problema dihadapkan dengan orang-orang yang tidak suka dengan kedekatan
kami, tetapi Alhamdulillah bisa kita lalui bersama.
Sekarang
aku menjadi pribadi yang ceria, bahagia, semringah dan tidak ada lagi yang
namanya galau menghiasi hari-hariku. :)
Hubungan kita bener-bener berkualitas, tak
terasa kita sudah semster 7, Dipenghujung aktifitas kampus pun aku dihadapkan
dengan skripsi, sama dengannya.. dia pun dihadapkan dengan skripsi, tapi aku
menjalankannya penuh dengan percaya diri, kita saling memotivasi, menyemangati
dan membahagikan di sela-sela skripsi, revisi demi revisi kita lalui bersama,
namun ternyata kamu lebih duluan selesai skripsinya, kamu sidang duluan dan lulusnya
pun duluan kamu. tapi aku tidak menyerah, selang 2 bulan darinya, akhirnya
skripsi akupun kelar, dan bisa ikut sidang kemudian lulus dan wisuda bareng di
tahun yang sama yaitu tahun 2015. Bahagia sekali aku dengannya. Dari Awal
kedekatan kita yang tak pernah kenal akan nama, alamat rumah, siapa orang tuanya
dan akhirnya bisa di persatukan oleh-Nya. Sampai akhirnya pergi bareng, ke
kampus bareng, jalan-jalan pun juga selalu bareng.
Dari
ceritaku diatas yang panjang dan lebar ternyata kekuatan doa kita yang tulus
terhadap Allah percayalah.. pasti akan di kabulkan, Allah benar-benar memberi
apa yang kita butuhkan bukan saja apa yang kita inginkan, Allah tau mana yang
terbaik untuk kita dan mana yang bukan terbaik untuk kita.
Sampai
saat ini aku sangat bahagia dengannya, ke-2 orang tuanya pun sangat welcome dan baik denganku, aku sangat hormat dengan mereka, terima kasih ya Allah, rasa syukur atas
keberlimpahan kebahagian selalu aku dapet dari Engkau dan darinya.
Aku
sangat mencintainya, aku sangat tulus menyayangi, semakin panjang perjalanan
asmara yang aku lalui denganya kini aku semakin bisa menerima kekurangannya,
dan kini aku tidak lagi menicintai wajahnya saja, parasnya saja, atau pun penampilannya
saja, tapi kini aku sudah bisa mencintai segala kekurangnganya, kelemahannya, dan segala-galanya. Aku berharap dia
adalah jodohku yang aku semogakan, dia sosok wanita yang memang aku dambakan
selama ini, aku sangat bahagia dengannya.
Aku pun berjanji, aku akan selalu memasok kebahagian untuknya, menjadi vendor semangat di hatinya, aku gak akan buat galau dia, aku gak akan buat sedih dia, Insyallah dia memang bidadari surga yang dititipkan di dunia, untuk menyayangiku dan menemani seumur hidupku, dalam rumah tangga nanti.. yang akan kita lalui kejenjang berikutnya. Amin..
Aku
akan selalu mengusahakan agar semuanya tidak sia-sia. :)
Untuk
“Milla Rossa Alvionita” sesorang wanita yang menjadi pemeran utama dalam ceritaku.
I love You! ❤